FADLILAH YAASIIN (ke-3)


Pembacaan Yaasiin di sisi orang yang akan meninggal

Hadits ke-20

عَنْ صَفْوَانَ قَالَ حَدَّثَنِى اْلمَشِيْخَةُ اَنَّهُمْ حَضَرُوْا غُضَيْفَ بْنَ اْلحَارِثِ الثّمَالِيَّ حِيْنَ اشْتَدَّ سَوْقُهُ. فَقَالَ: هَلْ مِنْكُمْ اَحَدٌ يَقْرَأُ يس؟ قَالَ: فَقَرَأَهَا صَالِحُ بْنُ شُرَيْحٍ السَّكُوْنِىُّ. فَلَمَّا بَلَغَ اَرْبَعِيْنَ مِنْهَا قُبِضَ قَالَ: فَكَانَ اْلمَشِيْخَةُ يَقُوْلُوْنَ: اِذَا قُرِئَتْ عِنْدَ اْلمَيّتِ خُفّفَ عَنْهُ بِهَا، قَالَ صَفْوَانُ وَ قَرَأَهَا عِيْسَى بْنُ اْلمُعْتَمِرِ عِنْدَ ابْنِ مَعْبَدٍ. احمد 6: 40، رقم: 16966

Dari Shafwan, ia berkata : Menceritakan kepadaku Al-Masyikhah. (para guru), bahwasanya mereka hadir ketika Ghudlaif bin Harits Ats-Tsimaliy sakit keras. Lalu ia berkata, “Adakah salah seorang diantara kalian yang bisa membaca Yaasiin ?”. Lalu Shalih bin Syuraih As-Sakuniy membacanya. Maka setelah sampai pada ayat ke-40, Ghudlaif meninggal. Para guru mengatakan, “Apabila surat Yaasiin dibaca di samping orang yang akan meninggal, niscaya diringankan darinya karena bacaan itu”. Shafwan berkata, “Isa bin Mu’tamir juga membacakannya untuk Ibnu Ma’bad”. [HR Ahmad juz 6, hal. 40, no. 16966]

Adapun sanad hadits ini adalah sebagai berikut :

Ghudlaif bin Harits — Al-Masyikhah (para guru) — Shafwan — Abul Mughirah — Ahmad.

Riwayat ini dla’if, disamping bukan sabda Nabi SAW, riwayat ini diceritakan oleh Shafwan dari para guru yang tidak dijelaskan namanya. Tentu saja tidak dapat dijadikan hujjah.

Hadits ke-21

عَنْ شُرَيْحٍ عَنْ اَبِى الدَّرْدَاءِ وَ اَبِى ذَرّ قَالاَ: قَالَ رَسُوْلُ اللهِ ص: مَا مِنْ مَيّتٍ يَمُوْتُ فَيُقْرَأُ عِنْدَهُ يس اِلاَّ هَوَّنَ اللهُ عَزَّ وَ جَلَّ عَلَيْهِ. صاحب الفردوس

Dari Syuraih, dari Abud Darda’ dan Abu Dzarr, keduanya berkata : Rasulullah SAW bersabda, “Tidaklah orang yang akan meninggal, lalu dibacakan surat Yaasiin disampingnya, melainkan Allah ‘Azza wa Jalla meringankannya. [Shahibul Firdaus]
Adapun sanad hadits tersebut adalah sebagai berikut :

Nabi SAW — Abud Dardaa’ dan Abu Dzarr — Syuraih — Shafwan bin ‘Amr — Marwan bin Salim — Shaahibul Firdaus.

Hadits ini dlaif, karena dalam sanadnya ada perawi bernama Muhammad bin Salim. Tentang Muhammad bin Salim :

Ahmad bin Hanbal berkata “Dia laisa bitsiqat”

Al-‘Uqailiy dan Nasaiy juga berkata seperti itu

Di tempat lain Nasaiy berkata, “Dia matruukul hadits”

Bukhari dan Muslim berkata, “Dia munkarul hadits”

Abu Hatim berkata, “Dia munkarul hadits jiddan, dla’iful hadits, laisa lahu haditsun qaaimun”

Daruquthni berkata, “Dia matruukul hadits”

As-Saajii berkata, “Ia kadzdzaab, yadla’ul hadits”. [Tahdzibut Tahdzib juz 10, hal. 84, no. 172]

Hadits ke-22

عَنْ مَعْقِلِ بْنِ يَسَارٍ قَالَ: قَالَ رَسُوْلُ اللهِ ص: اِقْرَءُوْهَا عَلَى مَوْتَاكُمْ يَعْنِى يس. احمد 7: 286، رقم: 20323

Dari Ma’qil bin Yasar, ia berkata : Rasulullah SAW bersabda, “Bacakanlah ia kepada orang yang akan meninggal diantara kalian, yaitu surat Yaasiin”. [HR Ahmad juz 7, hal, 286, no. 20323]

Adapun sanad hadits tersebut sebagai berikut :

Nabi SAW — Ma’qil bin Yasar — Abuhu — Abu ‘Utsman (bukan An-Nahdi) — Sulaiman At-Taimiy —‘Abdullah bin Al-Mubarak — ‘Arim — Ahmad bin Hanbal.

Hadits riwayat Ahmad ini dla’if, karena dalam sanadnya ada Abu ‘Utsman (bukan An-Nahdi), ia majhul, dan ia menerima hadits itu dari bapaknya, tentu saja jika Abu ‘Utsman sendiri majhul (tidak dikenal) apalagi bapaknya, tentu juga majhul. Jadi hadits ini dla’if, karena pada sanadnya ada dua orang rawi yang majhul.

Hadits ke-23

عَنْ مَعْقِلِ بْنِ يَسَارٍ قَالَ قَالَ النَّبِيُّ ص: اِقْرَأُوْا يس عَلَى مَوْتَاكُمْ. ابو دادود 3: 191، رقم: 3121

Dari Ma’qil bin Yasar, ia berkata : Nabi SAW bersabda, “Bacakanlah surat yaasiin pada orang-orang yang akan meninggal diantara kalian”. [HR. Abu Dawud juz 3, hal 191, no. 3121]

Adapun sanad hadits tersebut adalah sebagai berikut :

Nabi SAW — Ma’qil bin Yasar — Abuuhu — Abu ‘Utsman (bukan An-Nahdiy) — Sulaiman At-Taimiy — (‘Abdullah) bin Al-Mubarak — Muhammad bin Makkiy Al-Marwaziy dan Muhammad bin Al-‘Alaa’ — Abu Dawud.

Hadits riwayat Abu Dawud ini dla’if, karena dalam sanadnya ada dua orang rawi yang majhul, yaitu Abu‘Utsman dan bapaknya, sebagaimana yang diriwayatkan Ahmad.

Hadits ke-24

عَنْ مَعْقِلِ بْنِ يَسَارٍ قَالَ: قَالَ رَسُوْلُ اللهِ  ص: اِقْرَؤُوْهَا عَلَى مَوْتَاكُمْ يَعْنِى يس. ابن ماجه 1: 465، رقم: 1448

Dari Ma’qil bin Yasar ia berkata : Rasulullah SAW bersabda, “Bacakanlah ia pada orang yang akan meninggal diantara kalian, yaitu surat Yaasiin”. [HR. Ibnu Majah juz 1, hal. 465, no. 1448]

Adapun sanad hadits ini sebagai berikut :

Nabi SAW — Maqil bin Yasar — Abuuhu — Abu ‘Utsman (bukan An-Nahdiy) — Sulaiman At-Taimiy — Ibnul Mubarak — ‘Ali bin Al-Hasan bin Syaqiq — Abu Bakar bin Abu Syaibah — Ibnu Majah.

Hadits riwayat Ibnu Majah ini juga dla’if, sama dengan hadits yang sebelumnya, karena dalam sanadnya ada dua perawi yang majhul, yaitu Abu ‘Utsman dan bapaknya

Hadits ke-25

عَنْ مَعْقِلِ بْنِ يَسَارٍ رض قَالَ: قَالَ رَسُوْلُ اللهِ ص: سُورَةُ يس اِقْرَأُوْهَا عِنْدَ مَوْتَاكُمْ. الحاكم، فى المستدرك 1: 753، رقم: 2074

Dari Ma’qil bin Yasar RA, ia berkata : Rasulullah SAW bersabda, “Surat Yaasiin, bacakanlah di sisi orang yang akan meninggal diantara kalian”. [HR. Hakim dalam Al-Mstadrak juz 1, hal. 753, no. 2074]

Adapun sanad hadits tersebut sebagai berikut :

Nabi SAW — Ma’qil bin Yasar — Abuuhu — Abu ‘Utsman (bukan An-Nahdi) — Sulaiman At-Taimiy —‘Abdullah bin Al-Mubarak — ‘Arim bin Fadl Abu Nu’man — Al-Hasan bin ‘Ali bin Bahrul Bariy — Abu ‘Abdullah Muhammad bin ‘Abdullah Ash-Shafar — Hakim.

Hadits riwayat Hakim ini juga dla’if, sama dengan hadits yang sebelumnya, karena dalam sanadnya ada dua perawi yang majhul, yaitu Abu ‘Utsman dan bapaknya.

Hadits ke-26

عَنْ مَعْقِلِ بْنِ يَسَارٍ قَالَ: قَالَ رَسُوْلُ اللهِ ص: اِقْرَؤُوْا عَلَى مَوْتَاكُمْ يس. ابن حبان 7: 269، رقم: 3002

Dari Ma’qil bin Yasar, ia berkata : Rasulullah SAW bersabda, “Bacakanlah pada orang yang akan meninggal diantara kalian surat Yaasiin”. [HR. Ibnu Hibban juz 7, hal. 269, no. 3002]

Adapun sanad hadits tersebut adalah sebagai berikut :

Nabi SAW — Ma’qil bin Yasar — Abu ‘Utsman — Sulaiman At-Taimiy — Yahya Al-Qaththan — Abu Bakar bin Khallad Al-Bahiliy — ‘Imran bin Musa bin Mujasyi’ As-Sakhtiyaniy — Ibnu Hibban.

Hadits riwayat Ibnu Hibban ini juga dla’if, karena dalam sanadnya ada perawi yang bernama Abu ‘Utsman, ia majhul.

Kesimpulan :

Meskipun banyak mukharrijnya, riwayat-riwayat di atas semuanya dla’if, maka tidak boleh diamalkan.

Membacakan surat Yaasiin kepada orang yang menghadapi sakaratul maut dengan tujuan apapun adalah perbuatan bid’ah tidak sesuai dengan sunnah Rasul.

Khasiat menulis dan meminum air Yaasiin

Hadits ke-27

عَنْ اَبِى جَعْفَرٍ مُحَمَّدِ بْنِ عَلِيّ قَالَ: مَنْ وَجَدَ فِى قَلْبِهِ قَسْوَةً فَلْيَكْتُبْ يس وَ اْلقُرْانِ اْلحَكِيْمِ فِى جَامٍ بِزَعْفَرَانَ ثُمَّ يَشْرَبُهُ. البيهقى فى شعب الايمان 2: 482، رقم: 2468

Dari Abu Ja’far Muhammad bin ‘Ali, ia berkata : Barangsiapa mendapati kekerasan di dalam hatinya, maka tulislah Yaasiin wal qur’aanil hakiim, lalu memasukkan dalam gelas (berisi air) dengan za’faraan, kemudian (hendaklah) meminumnya. [HR. Baihaqi di dalam Syu’abul Iimaan juz 2, hal. 482, no. 2468]

Adapun sanad hadits tersebut adalah sebagai berikut :

Abu Ja’far Muhammad bin ‘Ali — Muhammad bin Marwan — ‘Amr bin Tsabit bin Abul Miqdam — Al-Hasan bin Al-Husain Al-‘Uraniy — Al-Husain bin Hakam Al-Hairiy — ‘Ali bin ‘Abdur Rahman As-Sabi’iy — Abu‘Abdullah Al-Hafidh — Baihaqi.

Hadits ini dla’if, disamping bukan sabda Nabi SAW, karena ada perawi yang bernama Muhammad bin Marwan, ia majhul, dan perawi bernama ‘Amr bin Tsabit bin Abul Miqdam yang dilemahkan oleh ‘ulama ahli hadits sebagai berikut :

Hadits ini dla’if, disamping bukan sabda Nabi SAW karena dalam sanadnya ada perawi yang bernama, ‘Amr bin Tsabit dan Al-Hasan bin Al-Husain Al-‘Uraniy, yang dilemahkan oleh ‘ulama ahli hadits :

Tentang ‘Amr bin Tsabit yang nama lengkapnya ‘Amr bin Tsabit bin Hurmuz Al-Bakriy Abu Muhammad :

Nasaiy berkata, “Dia matruukul hadiits”, dan pada kali yang lain mengatakan, ”laisa bitsiqat wa laa ma’mun”.

Abu Zar’ah mengatakan, “Dia dla’iiful hadiits”

Mu’awiyah bin Shalih dari Yahya mengatakan, “Dia dla’if”

Bukhari mengatakan, “Laisa bil qawiy”. [Tahdzibut Tahdziib juz 8, hal. 9, no. 11]

Tentang Al-Hasan bin Al-Husain Al-‘Uraniy Al-Kuufiy:

Ibnu ‘Adiy mengatakan, “Dia meriwayatkan hadits munkar”. [Lisaanu Miizaan juz 2, hal. 250, no. 2426]

Hadits ke-28

عَنْ اَبِى جَعْفَرٍ مُحَمَّدِ بْنِ عَلِيّ قَالَ: مَنْ وَجَدَ فِى قَلْبِهِ قَسْوَةً فَلْيَكْتُبْ يس وَ اْلقُرْانِ فِى جَامٍ بِزَعْفَرَانَ ثُمَّ يَشْرَبُهُ. الحاكم، فى المستدرك 2: 465، رقم: 3603

Dari Abu Ja’far Muhammad bin ‘Ali, ia berkata : Barangsiapa yang mendapati kekerasan di dalam hatinya, maka tulislah Yaasiin wal qur’aani, lalu menaruh dalam gelas (berisi air) dengan za’faraan, kemudian (hendaklah) meminumnya. [HR. Hakim dalam Al-Mustadrak juz 2, hal. 465, no. 3603]

Adapun sanad hadits tersebut adalah sebagai berikut :

Abu Ja’far Muhammad bin ‘Ali — Muhammad bin Marwan — ‘Amr bin Tsabit — Abul Miqdam — Al-Hasan bin Al-Husain Al-‘Uraniy — Al-Husain bin Hakam Al-Hairiy — ‘Ali bin ‘Abdur Rahman As-Sabi’iy Al-Kuufiy — Hakim.

Hadits ini dla’if, disamping bukan sabda Nabi SAW karena dalam sanadnya ada perawi yang bernama, ‘Amr bin Tsabit dan Al-Hasan bin Al-Husain Al-‘Uraniy, yang dilemahkan oleh ‘ulama ahli hadits :

Tentang ‘Amr bin Tsabit yang nama lengkapnya ‘Amr bin Tsabit bin Hurmuz Al-Bakriy Abu Muhammad :

Nasaiy berkata, “Dia matruukul hadiits”, dan pada kali yang lain mengatakan, ”laisa bitsiqat wa laa ma’mun”.

Abu Zar’ah mengatakan, “Dia dla’iiful hadiits”.

Mu’awiyah bin Shalih dari Yahya mengatakan, “Dia dla’if”

Bukhari mengatakan, “Laisa bil qawiy”. [Tahdzibut Tahdziib juz 8, hal. 9, no. 11]

Tentang Al-Hasan bin Al-Husain Al-‘Uraniy Al-Kuufiy :

Ibnu ‘Adiy mengatakan, “Dia meriwayatkan hadits munkar”. [Lisaanu Miizaan juz 2, hal. 250, no. 2426]

Hadits ke-29

عَنْ عَلِيّ قَالَ: قَالَ رَسُوْلُ اللهِ ص: مَنْ سَمِعَ  سُوْرَةَ يس عَدَلَتْ لَهُ عِشْرِيْنَ دِيْنَارًا فِى سَبِيْلِ اللهِ وَ مَنْ قَرَأَهَا عَدَلَتْ عِشْرِيْنَ حِجَّةً وَ مَنْ كَتَبَهَا وَ شَرِبَهَا اَدْخَلَتْ جَوْفَهُ اَلْفَ يَقِيْنٍ وَ اَلْفَ نُوْرٍ وَ اَلْفَ بَرَكَةٍ وَ اَلْفَ رَحْمَةٍ وَ اَلْفَ رِزْقٍ وَ نَزَعَتْ مِنْهُ كُلَّ غِلّ وَ دَاءٍ. الخطيب البغدادى 6: 248

Dari ‘Ali RA, ia berkata : Rasulullah SAW bersabda, “Barangsiapa mendengar surat Yaasiin maka untuknya pahala sama dengan (berinfaq) dua puluh dinar fii sabiilillaah, barangsiapa yang membacanya maka hal itu mengimbangi dua puluh kali hajji, dan barangsiapa yang menulis serta meminum airnya, maka ia memasukkan ke dalam tubuhnya seribu yaqin, seribu cahaya, seribu berkah, seribu rahmat, seribu rezqi, dan akan menghilangkan semua dengki dan penyakit hati”. [HR Al-Khathiib Al-Baghdaadiy juz 6, hal. 248]

Adapun sanad hadits ini adalah sebagai berikut :

Nabi SAW — ‘Ali — Al-Haarits — Abu Ishaq — Sufyan Ats-Tsauriy — Isma’il bin Yahya Al-Baghdaadiy — Al-‘Abbas bin Isma’il Ar-Raqiy — Ahmad bin Ja’far bin Nahsr Al-Jamal — Manshur Al-Busanjiy — Abu Bakr Al-Barqaniy — Al-Khathib Al-Baghdaadiy.

Hadits ini dla’if, karena dalam sanadnya ada perawi bernama Isma’il bin Yahya Al-Baghdaadiy. Daruquthni mengatakan, “Ia dla’if, matruukul hadiits”. [Tarikh Baghdad  Al-Khathiib Al-Baghdaadiy juz 6, hal. 249]

Kesimpulan :

Memasukkan tulisan surat Yaasiin  baik sebagiannya atau seluruhnya ke dalam gelas berisi air, lalu diminum untuk mendapatkan khasiatnya itu bukan ajaran Islam.

Belum ada Komentar

Posting Komentar