Jalan Politik
Kita
semua tahu, setiap orang bertujuan akan kekuasaan, (jika dapat) setiap
orang ingin menjadi seorang diktator, dan memang jarang ada orang yang
sudi mengorbankan kesejahteraan orang banyak untuk kepentingan
mengamankan kesejahteraan pribadinya sendiri.
Apakah
mungkin dapat diharapkan berhasil suatu akal sehat logis membimbing
(memimpin) khalayak ramai (crowds) dengan bantuan nasehat dan argumen
yang masuk akal, tatkala suatu keberatan atau kontradiksi, tak
dipikirkan lagi dan tatkala keberatan semacam itu merasuki rakyat yang
daya pikirnya berbeda dengan yang mampu berpikiran jauh kedepan?
Orang-orang dalam massa dan orang-orang dari massa, yang semata-mata
disetir oleh orang yang berhawa nafsu amarah yang picik, kepercayaan
yang tak berarti, kebiasaan, adat-istiadat dan teori-teori/faham-faham
yang sentimentil, jatuh menjadi korban pertentangan partai/politik, yang
merintang-rintangi persetujuan jenis apa pun bahkan dengan dasar
argumentasi yang sempurna masuk akal sekalipun.
Pada
umumnya politik itu tidak punya moral. Pemerintah yang memerintah
(mengatur dan dalam menghadapi para mafia pemerintah/pejabat hitam)
dengan moral bukanlah politisi yang trampil dan tak heran mereka itu tak
stabil di atas singgasananya (sebab akan dengan mudah disingkirkan oleh
pejabat hitam). Siapa yang ingin memerintah harus berlindung baik
dengan muslihat (di saat menghadapi para pejabat hitam) maupun kepada
himbauan yang meyakinkan (di hadapan rakyat).
Kualitas
seperti kejujuran dan kemulian dalam menghadapi musuh- Negara (para
mafia) adalah kejahatan dalam politik karena akan menggiring penguasa
turun dari singgasananya dengan lebih mudah dan efektif dan lebih pasti
dari pada menghadapi musuh yang maha kuat sekalipun. Kita seharusnya
tidak bijaksana seperti mereka ataupun dipimpin oleh mereka. (Namun adalah suatu kewajiban saat berhadapan dengan teman politik atau rakyat).
Kekuasaan
kita dalam kondisi seluruh bentuk kekuasaan di dunia yang serba
terhuyung-huyung sekarang ini akan lebih baik tidak kelihatan lagi (tak
transparan), dan memang harus tetap tak kelihatan sehingga datangnya
suatu moment ketika kekuasaan kita itu telah memperoleh kekuatan
sedemikaian rupa sehingga tidak ada satupun lagi tipu muslihat daya
upaya mereka (para mafia) yang mampu merongrong.
Keluar
dari kejahatan yang temporer sekarang kita terpaksa melibatkan
(kejahatan) yang akan mendorong/menggeser kebatilan dari suatu
pemerintahan mafia yang tak tergoyahkan, yang akan memulihkan mekanisme
kehidupan nasional oleh system liberalisme itu berangsur-angsur menuju
kehancurannya (kehancuran system liberalisme itu). “Karena
air sulit menghancurkan batu, lebih baik menghancurkannya dengan palu
yang sangat besar dan sekali pukul hancur seketika.”
Tujuan
yang berhasil (menghancurkan mafia) menghalalkan (membenarkan) segala
cara. Marilah kita, bagaimanapun juga, dalam perencanaan kita untuk
melakukannya, langsung perhatian kita bukan apakah itu baik dan bermoral tapi apakah itu perlu dan berguna.
Di
depan kita ada perencanaan di dalamnya diletakkan dengan strategis
garisnya darimana kita tak dapat menyimpang tanpa menembus resiko/bahaya
yang membawa kefatalan.
Agar
dapat mengerjakan dengan seksama bentuk-bentuk tindakkan yang memuaskan
perlu dipertimbangkan dulu mengenai kemalasan (kelengahan,
kelembekkan), ketidak-mantapan, serta kurangnya kemampuan memahami dan
menghargai kondisi-kondisi hidup kita sendiri, atau kesejahteraan kita
sendiri. Seharusnya difahami bahwa kekuatan kita itu tak buta,
berperasaan dan berakal sehat, dan tetap membutuhkan rasa kasih sayang
(ampunan) dari pengaruh. Karena yang buta tak dapat memimpin yang buta
tanpa mengiringnya ke dalam jurang yang tak terduga dalamnya.
Orang-orang
yang kaya baru/ kaum kapitalis dari kalangan rakyat bahkan mungkin di
antaranya ada yang jenius akan kebijaksanaan, yang belum juga mempunyai
pemahaman tentang politik (buta politik), tak mampu maju sebagai
pemimpin tanpa membawa seluruh bangsa kepada kehancuran. Hanya orang
terlatih (terdidik) sejak masa kanak-kanak tentang pemerintahan yang
bebas yang tetap mampu memahami istilah-istilah/ kata-kata mengenai
alphabet politik.
Jika
dibiarkan mereka (orang-orang kaya baru dari tengah-tengah rakyat) akan
mendatangkan kehancuran dirinya oleh pertentangan partai (politik) yang
dikobarkan semangat mengejar kekuasaan dan kehormatan dan akibatnya
kekacauan timbul menjadi-jadi (seperti anggota Dewan ataupun Majelis
yang selalu bertengkar sendiri atau meributkan kenaikan gaji).
Dan
apakah mungkin bagi yang polos dan tanpa kecemburuan sedikitpun dapat
membentuk keputusan/pertimbangan untuk mengurus/menangani urusan-urusan
(masalah-masalah) negeri, yang tak boleh dicampuri dengan
kepentingan/masalah pribadi? Mampukah mereka mempertahankan diri dari
musuh luar? Adalah sesuatu yang tak dapat dipikirkan terhadap suatu
perencanaan yang cerai-berai ke dalam bagian-bagian sebanyak pemimpin
itu kehilangan semua homogenitasnya, dan karena itu tak dapat difahami
dan tak mungkin di laksanakan dengan sukses.
Kata
yang kita kenal adalah paksaan yang meyakinkan, hanya dengan paksaan
memenangi urusan-urusan politik, teristimewa jika hal itu di rahasiakan
oleh negerawan kita yang sungguh-sungguh berbakat. Hal itu adalah
prinsip, muslihat dan daya upaya meyakinkan aturan bagi pemerintahan
yang tidak ingin meletakkan mahkotanya di bawah kaki mafia yang ingin
jadi penguasa yang baru.
Hal
ini hanya alat yang digunakan untuk memperoleh tujuan yang baik. Karena
itu kita tak akan berhenti melakukan cara-cara itu karena cara-cara itu
akan membantu menuju tercapainya tujuan kita. Di dalam politik orang
harus tahu bagaimana cara menghambil harta benda mafia yang mengambil
keuntungan dari Negara tanpa menimbulkan keraguan/kecurigaan jika dengan
cara itu kita perlukan untuk mengamankan kepatuhan (ketaklukan) dan
kedaulatan kita.
Di
atas rerentuhan aristokrasi yang alamiah dan bersifat turunan itulah
kita dirikan aristokrasi kita dengan golongan yang terdidik khusus yang
diatur melalui aristokrasi uang. Kualifikasi akan aristokrasi ini telah
kita tetapkan pada kekayaan yang tergantung pada kita dan pada ilmu
pengetahuan yang telah tersiapkan untuk kita dorongan motivasinya
(arahnya).
Kemenangan
kita telah diserahkan lebih mudah melalui fakta, bahwa kita tak
menggerakan senar pikiran kita, perasaan jiwa manusia kita yang amat
sensitif, menjalankan rekening kas, mendorong diri kepada ketamakan,
nafsu yang tak kenyangnya akan kebutuhan kebendaan karena kita tahu
setiap salah satu dari kelemahan ini yang bila diikuti adalah sudah
cukup untuk melumpuhkan inisiatif kita, karena hal itu akan menyerahkan
kemauan manusia kita menurut pembawaan atau sifatnya jika kita membeli
kegiatan-kegiatan itu.
Administrator,
yang kita pilih diantara rakyat yang dengan benar-benar kapasitasnya
dalam memepertahankan nilai-nilai, adalah orang yang terlatih dalam hal
seni pemerintahan, intelektual dan sebagi tokoh yang dikenal. Karena
dengan itu mereka tak akan mudah menjadi pion yang dipermainan orang
lain. Dan pada tangan-tangan orang yang terpelajar dan genius yang akan
menjadi penasehatnya, pelayan spesialis dan di didik dari kecil untuk
memerintah (mengatur) urusan-urusan pemerintahan. Maka kita akan
mengerahkan segala daya upaya untuk melipat-gandakan pertumbuhan rakyat
yang dengan benar-benar kapasitasnya di seluruh pelosok, yang nantinya
akan kita tempatkan dalam mengontrol kepentingan Negara dalam diskusi
dan pengendalian dalam dunia yang beradab di suatu masjelis.
Sebagaimana
kalian tahu benar, spesialis-spesialis kita ini, untuk mengarahkan
mereka memerintah, menggambarkan (menjelaskan) informasi-informasi yang
mereka perlukan yang diambil dari perencanaan politik kita, dari
pelajaran-pelajaran sejarah, dari penyelidikan-penyelidikan yang
dilakukan mengenai peristiwa-peristiwa dari setiap moment ketika
berlangsungnya.
Dulu
mereka dibimbing oleh teori rutin tanpa mempertimbangkan scara kritis
akan hasil-hasil sebagai akibatnya, dan sekarang kita ada guna
membimbing mereka dengan penggunaan praktis dari penelitian terhadap
sejarah tanpa prasangka – kita tak akan membiarkan mereka menghibur diri
sampai datang waktu memukulnya, atau membiarkan mereka terus-menerus
hidup merindukan kembalinya kejayaan masa silamnya, atau membiarkan
mereka terus-menerus mengingat-ingat seluruh apa-apa yang pernah mereka
nikmati. Karena itu, jangan biarkan mereka memainkan perangkat
prinsip-prinsip yang berupa teori ilmu pengetahuan (science) yang
didiktekan kepada mereka. Sebab mereka hanya akan mebangga-banggakan
dirinya setinggi langit dengan pengetahuannya dan tanpa verifikasi yang
logis sedikitpun melukiskan (menguliahkan) seluruh informasi yang
diperoleh dari science, yang mana itu cuma tipu muslihat yang terhubung-hubungkan (terjalin-jalinkan).
Jangan kira walau hanya sesaat bahwa pernyataan ini omong kosong. Pikirkan baik-baik Darwinisme, Marxisme, Nietzcheisme! Bagi
kita pada tingkat manapun perlu untuk mengetahui betapa pentingnya
petunjuk-petunjuk yang mencerai-beraikan (memecah-belah) perlu tertanam
dalam pikiran mereka itu. Dimaksudkan agar kita lebih mudah lagi
mengeluarkan mereka dari keterpurukan itu.
Adalah
tak dapat dihindarkan bagi kita untuk memperhitungkan tentang
pikiran-pikiran, karakter-karakter, kecendrungan-kecendrungan agar
terhindar dari kekeliruan dalam berpolitik dan dalam mengarahakan
urusan-urusan administrasi. Kemenangan system kita, yang mana penempatan
dan penyusunan (pengaturan) bagian-bagian component mungkin
berbeda-beda (bermacam-macam), akan gagal dari sukses jika aplikasi
praktis tidak didasarkan pada ikhtiar tentang pelajaran-pelajaran masa
lampau dalam menerangi masa sekarang.
Skala
konstitusi sekarang ini membingungkan, karena tertetapkan dengan suatu
keseimbangan yang kurang teliti dan tak putus-putusnya mereka
(orang-orang yang ada di pemerintahan) bergoyang berputar-putar pada
sumbu itu. Mereka yakin bahwa mereka telah melas konstitusinya cukup
kuat dan mereka terus-menerus mengharapkan, bahwa skala konstitusi itu
akan tetap equilibrium. Tapi
poros (konstitusi) itu dijaga oleh para wakil rakyat yang berperan
bukan dalam keahliannya, bingung dengan kekuasaannya sendiri yang tak
terkontrol dan tidak dipertanggung-jawabkan.
Kekuasaan
mereka ini berutang budi kepada teroris. Sebab mereka tidak punya alat
(cara) untuk mencapai rakyat, ketengah-tengah rakyat benar, singgasana
mereka tak dapat lagi memperkuat mereka menghadapi perebut kekuasaan.
Ada jurang di antara Penguasa dan kekuatan rakyat sehingga dengan
demikian keduanya telah hilang seluruh artinya, seperti orang buta dan
tongkatnya terpisah.
Seluruh
kekuatan bertentangan satu dengan yang lain, mebejatkan kecenderungan
liberalnya kearah kemerdekaan. Tersetir setiap bentuk inisiatip,
kegiatan, keberanian, seluruh partai (golongan) telah tersenjatai,
otoritas telah tertegakkan sebagai suatu target bagi setiap ambisi. Dan
negara telah menjadi gelanggang pendekar di mana sejumlah isu yang
membingungkan berebutan. Dan kekacauan dan kebangkrutan menjadi umum.
Tukang
omong kosong tak tahu letih telah berubah menjadi perdebatan
(pertengkaran) oratorik dalam sidang-sidang Parlemen dan Eksekutip.
Jurnalis yang berani dan penulis-penulis yang kenafsuan jatuh ke dalam
tangan pejabat-pejabat eksekutip. Penyalahgunaan kekuasaan itu akan
meletakkan pegangan yang terakhir yang mempersiapkan seluruh
lembaga-lembaga akan kejatuhannya dan segala sesuatu akan terbang ke
langit di bawa tiupan mereka yang kesetanan.
Sejak
saat itu rakyat tergiring dari satu kekecewaan ke kecewaan yang lain,
pada akhirnya mereka seharusnya berusaha menghindari. Bagaimana
keterangannya tentang fenomena ini, yaitu suatu sikap massa rakyat yang
aneh, tak logis yang akan muncul pada peristiwa-peristiwa yang
dilahirkan oleh aturan permainan seperti tersebut di atas?
Hal
ini dijelaskan menurut fakta bahwa para diktator itu membisikkan haknya
(kekuasaannya) melalui negara dengan melancarkan janji (tujuan-tujuan)
yang muluk (amat agung) - seperti menjamin akan meningkatkan
kesejahteraan rakyat, persaudaraan internasional, solidaritas nasional
dan persamaan hak.
Dan
hasilnya rakyat menghukum orang-orang yang baik-jujur (Lihat kisah
Sultan Abd. Hamid, pemimpin Islam yang dipermainkan dan digusur
kekuasaannya oleh Turki Muda, Kemal Pasha dkk dan Soekarno Presiden
Indonesia yang dari belakang kekuasaannya direbut oleh Soeharto) dan
membebaskan orang-orang berdosa. Rakyat semakin yakin bahwa mereka dapat
berbuat apa saja menurut keinginannya (Perhatikan fantasi (angan-angan
akyat pada umumnya). Dalam keadaan ini, rakyat sedang menghancurkan
stabilitas apa pun dan menciptakan kekacauan pada setiap
langkahnya-(Baca dan amati demokrasi parlemanter Negara kita).
Tambahan
pula, kita dalam seni memimpin massa dan individu akan menggunakan
teori secara cerdik dan kata-kata dalam pengaturan kehidupan umum dan
seluruh jenis yang lain, yang semuanya tidak dipahami oleh orang selain
kita, begitupun peran para spesialis pemikir administrasi kita. Membuat
analisa, observasi, dengan kehalusan perhitungan yang baik, dalam skill
ini kita tak punya rival, melebihi perencanaan tindakan politik dan
solidaritas yang kita rencanakan, sementara kita sendiri semuanya
menjaga organisasi rahasia kita dalam bayangan.
Boleh
jadi selama suatu waktu mungkin kita berurusan dengan kualisi para
mafia yang berhasil: tapi dari bahaya ini kita telah dijamin oleh
pertentangan yang timbul di antara mereka yang berakar tertanam
sedemikian dalam. Kita mesti memasang satu terhadap yang lainnya
pertimbangan-pertimbangan yang bersifat pribadi dan nasional yang telah
kita pelihara di dalam pertumbuhan yang sangat besar sepanjang
perjalanan. Inilah alasan mengapa tidak ada suatu pun yang akan menerima
bantuan seandainya mereka mengangkat senjatanya melawan kita, sebab
setiap dari mereka telah tertanam dalam pikirannya bahwa setiap
persetujuan melawan kita tidak akan menguntungkan baginya. Demikian
kuatnya kita hingga tidak ada yang dapat mengelakkan kekuasaan kita. Karna bangsa-bangsa tak dapat mengadakan bahkan persetujuan swasta yang tak seberapa pun tanpa campur tangan kita secara rahasia di dalamnya.
Di
sepanjang zaman rakyat dunia, menurut kualitas pribadi-pribadi, kita
tak bijaksana menerima kata-kata sebagai perbuatan, janganlah merasa
sudah puas dengan show dan
jarang memperhatikan, diarena umum, apakah janji-janji diikuti oleh
pelaksanaannya. Karena itu kita akan mendirikan lembaga-lembaga pajangan yang akan memberikan bukti ketidak-manfaatan bagi kemajuan/ pembangunan dengan permainan kata-kata yang fasih.
Kita akan memperkirakan fisiognomi liberal dari semua partai, dari semua pengurus, dan kita akan memberikan fisiognomi itu suara pada para orator yang
akan berbicara sedemikian banyak sehingga akan menghabiskan kesabaran
para pendengarnya dan menimbulkan kebencian akan orator (tukang pidato).
Kita
perlu menghindari membangun monopoli yang maha besar, khazanah kekayaan
raksasa, walau memang kepadanyalah bergantungnya peruntungan yang
besar. Sebab dari rayat sedemikian rupa akan terluncur kedasar bersama
utang negara pada hari sesudah peruntuhan politiknya.
Pada setiap cara yang mungkin mesti kita perkembangkan makna dari Super Government kita dengan menggambarkannya sebagai Pelindung dan Penolong bagi
semua orang. Aristokrasi mafia sebagai kekuatan politik pasti mati
-kita tidak perlu khawatir tetapi; tetapi sebagai tuan tanah mereka
masih dapat membahayakan kita dari kenyataan bahwa mereka dapat
berdikari dengan sumber-sumbernya untuk hidup. Karena itu menjadi
masalah yang pokok sekali bagi kita dengan ongkos bagaimanapun untuk
mengambil sesuatu yang berharga dari tanah mereka. Sasaran ini akan
diperoleh dengan amat baik dengan jalan meningkatkan beban-beban
terhadap kepemilikan tanah -membebani tanah dengan utang-utang. Ukuran-ukuran ini akan mengekang mantan tuan tanah ini dan menggiringnya dalam suatu keadaan yang takluk tanpa syarat.
Para
aristokrat ini, sedikitpun saja tak cakap/ mampu menghadapi perlawanan,
akan terbakar dan hangus. Intensifikasi Angkatan Bersenjata,
peningkatan Angkatan Kepolisian adalah esensil bagi penyempurnaan
rencana-rencana kita. Betapa disisi kita kita harus menemukan dalam
seluruh negara tidak lain hanyalah massa proletar, sehingga beberapa
millioner yang mengabdi kepada kepentingan kita, polisi dan prajurit.
Factor pokok untuk sukses dalam politik adalah kerahasiaan perjanjiannya. Ringkasnya
sisitem kita untuk mengendalikan pemerintah, kita akan menunjukan
kekuatan kita kepada salah satu di antara mereka dan kepada semuanya
jika kita membiarkan kesempatan kebangkitan umum melawan kita, kita akan
menjawab dengan kekuatan kita.
Kita
akan persenjatai diri kita dengan seluruh alat-alat yang lawan kita
gunakan untuk mengahadapi kita. Akan kita ulur dengan bayangan
pernyataan yang amat indah dan point-point yang sulit dari kamus
pembenaran menurut hukum untuk kasus-kasus ini di mana akan kita
jatuhkan putusan yang mungkin nampaknya luar biasa gagah, karena itu
penting bahwa putusan-putusan ini seharusnya dipaparkan dalam pernyataan
yang akan menampakkkan prinsip-prinsip moral yang amat luhur yang
disampaikan dalam bentuk yang legal.
Dewan pengurus kita mesti
memperlengkapi dirinya dengan semua kekuatan peradaban ini di antara
mana dia harus bekerja. Dia akan memperlengkapi dirinya dengan ahli
hukum bangsa-bangsa, ahli hukum praktis, administrator, diplomat dan
akhirnya dengan orang-orang yang dipersiapkan dengan latihan super
pendidikan khusus dalam sekolah-sekolah khusus. Orang-orang ini akan
mempunyai pengetahuan tentang semua rahasia strukutur sosial,
mereka akan mengetahui semua bahasa yang dapat dipermainkan oleh
alphabet dan kata-kata polik; mereka akan kenal dengan seluruh sifat/
watak temperamen manusia yang tersembunyi, dengan semua senarnya yang sensitif akan berperan atau bertingkah laku.
Senar-senar
ini adalah bukan-bentuk dari jiwanya, bukan kecendrungannya,
kekuranganya, kebusukkannya, ataupun kualitasnya, keistimewaan kelasnya,
dan kodisinya. Tak perlu dikatakan bahwa asisten otoritas yang cakap,
tidak akan diambil dari kalangan orang-orang yang punya sifat seperti
itu, agar dibiasakan untuk melaksanakan pekerjaan administrasi dengan
memikirkan lagi tujuannya, dan mempertimbangkan lagi apakah itu
diperlukan atau tidak. Mereka (para Administrator) menanda-tangani surat-surat dengan membacanya dulu, dan mereka bekerja bukan karena uang atau karena ambisi.
Selama
suatu masa, hingga tidak akan ada lagi resiko sedikitpun untuk
mempercayakan pos-pos yang bertanggungjawab dalam negara kita kepada
saudara- saudara kita, kita akan tempatkan jabatan-jabatan pada tangan
orang-orang yang punya masa lampau dan reputasi sedemikian rupa di
antara mereka. Dan dalam hal ini orang-orang yang tak patuh akan kita
hadapkan pada tuduhan criminal -cara ini dilakukan agar membuat mereka
tetap melindungi kepentingan kita sampai mereka meninggal tetap membawa setiap rahasia bagaimana kita memimpin.
Dalam
mempergunakan prinsip-prinsip kita perhatikanlah watak-watak rakyat
yang punya negri tempat kita semua diam/ tinggal dan lakukanlah:
aplikasi yang umum yang indentik dengan rakyat, sampai tiba waktunya
rakyat dididik kembali dengan pola kita, tidak akan gagal. Tapi dengan
pendekatan aplikasi terhadap rakyat yang dilakukan dengan hati-hati anda
akan lihat bahwa tidak akan lewat satu dasawarsa sebelum karakter yang
amat fanatic akan berubah dan kita akan menambahkan dengan orang-orang
baru kepada barisan orang-orang yang sudah siap kita pimpin.
Suatu
saat kita akan menertawakan mengenai keharusan penyelesaian setiap
masalah dengan persetujuan Internasioanal. Perpecahan mereka (penguasa)
yang menjadi golongan-golongan yang fanatic justru menyebabkan mereka
jatuh ke dalam tangan kita. Karena, untuk melangsungkan suatu perjuangan
yang diperebutkan, orang mesti perlu uang, dan uang seluruhnya ada di tangan kita,
(perbankan, perdagangan Internasional, politik moneter dan harga,
peranan spekulasi, proyek, berbagai jenis proyek-proyek, peranan
promosi/ iklan terhadap selera konsumen/ masyarakat dan sebagainya).
Agar
tangan mereka (rakyat) tidak akan terbebaskan diri dari bimbingan
tangan kita, kita akan masuk ke dalam komuni yang tertutup bersamanya,
jika sedianya tidak kita sendiri, pada suatu taraf/ tempo melalui
orang-orang yang amat dapat dipercayai dari kawan-kawan kita. Ketika
kita diaku sebagai yang hanya ahli, kita akan berdiskusi dengan mereka
secara pribadi mengenai kedudukan-kedudukan pasar, dan kita akan
mengajarkan mereka mengenai persoalan politik dengan sedemikian cara sehingga dapat mengarahkan mereka pada arah yang cocok dengan kita.
Jika
akan ada yang memeriksa benar tidaknya apa yang diajarkan
disekolah-sekolah, betapa utusan/ petugas pemerintah (seperti menteri)
yang di atas singgasananya sendiri dapat mengatakan hal itu tidak boleh
diajarkan tapi yang pasti ajaran itu segera dikenal oleh seluruh pelosok
negara, karena akan disebarluaskan dari mulut ke mulut (suara) oleh
rakyat. Mengarahkan pelajar-pelajar yang cerdas, mengadakan privat les
pada mereka, menyelenggarakan forum diskusi terbatas dan sebagainya dan
selanjutnya mengusahakan biaya siswa melalui yayasan tertentu untuk
mahasiswa tersebut yang belajar di luar negeri yang sekembalinya mereka
yang sudah menjadi kadernya ini disebarkan di berbagai partai politik,
organisasi social, organisasi massa dan kegiatan-kegiatan social dan
budaya dan lain-lain.
Selain itu dengan undang-undang yang ada, kita akan mengubah materinya (bukan malah membinasakannya), dan memutarbaliknya ke
dalam penafsiran-penafsiran yang disesuaikan dengan kebutuhan kita, dan
kita telah menegakkan sesuatu yang luhur pada kesudahannya. Hasil-hasil
ini memperoleh pernyataan (landasan) pertama-tama pada kenyataan bahwa
penafsiran-penafsiran menyamar dengan menggunakan undang-undang (berkehendak menurut undang-undang/hukum) : kemudian penafsiran itu seluruhnya menyembunyikan mereka dari kecurigaan oleh karena ketidakmungkinan sedikitpun untuk keluar dari jaringan perundangan.
Kali
ini saya mulai dengan mengulangi apa yang sudah saya bicarakan
sebelumnya, dan saya mohon untuk diingat benar-benar bahwa pemerintah
dan rakyat harus puas dengan
bermain politik dengan tanpa mempertimbangkan tindakan-tindakan yang
semestinya yang dilakukan pemerintah. Tapi, memang rakyat harus memahami
hakekat arti/ maksud suatu taktik mafia dipemerintahan yang berdebat
menghabiskan tenaganya demi kepuasan diri mereka sendiri? Karena itu
kebijaksanaan kita adalah amat penting mengindahkan perincian ini; hal
ini akan membuat kita tatkala kita mempertimbangkan mengenai
pembagian kekuasaan, kebebasan berbicara, kebebasan perss, kebebasan
agama (kepercayaan), kebebasan berorganisasi, persamaan di depan hukum,
kesucian hak milik, tempat tinggal, pajak (konsep pajak tersembunyi),
kekuatan hukum yang reflekx.
Seluruh
persoalan-persoalan ini tidak semestinya dijamah langsung dan terbuka
(transparan) dihadapan rakyat. Dalam kasus-kasus di mana hal-hal itu tak
boleh disebutkan secara katagoris / terinci, hanya boleh dinyatakan
tanpa paparan yang mendetail prinsip-prinsip hukum yang kontemporer yang
kita kenal. Alasan tutup mulut dalam hal ini dengan tidak menyebutkan
prinsip agar kita bebas bertindak memimpin Negara sehingga antara
pemerintah dan rakyat ada batasnya. Kita biarkan rakyat menikmati hasil
kerja kita tanpa mereka tahu bagaimana kerja keras kita untuk
mewujudkannya.
Rakyat
mengidap keharuan yang teristimewa dan menghormati kehebatan kekuasaan
politik kita dan menerima semua tindakan kita dengan jawaban-jawaban
yang mengagungkan.
Kita memperhitungkan yang memikat seluruh bangsa-bangsa untuk tugas menegakkan struktur fundamental baru,
proyek mana telah direncanakan oleh kita. Itulah mengapa sebelumnya
suatu keharusan bagi kita untuk memperlengkapi diri kita dan menggunakan
bagi kepentingan keberanian untuk mati demi tujuan dan kedahsyatan
semangat dalam diri rakyat kita yang akan mendobrak jika para mafia
berusaha dengan segala yang merintangi jalan kita.
Kita akan berkata kepada rakyat yang bermacam-macam (majemuk terdiri dari berbagai etnis suku bangsa) itu : “Segala
sesuatu telah berlalu dengan penuh penderitaan, semua telah
menghabiskan tenaga dengan penuh penderitaan. Kita sedang menghancurkan
sebab musabab yang mengganggu/ menyiksa kita yaitu kebangsaan, batas,
perbedaan-perbedaan sistem keuangan negara yang satu dengan negara yang
lain.”
“Tentu
saja kalian bebas mengutarakan pendapat, tetapi dapatkah hal itu
mungkin sesuatu yang tepat jika diperkuat oleh kalian sebelum kalian
membuat rencana apa pun yang sedang kami tawarkan kepada kalian”…. Lalu
rakyat akan memberi kekuasaan yang tinggi kepada kita dan mengangkat
kita dengan tangannya dalam suatu kemenangan suara bulat demi harapan
(melalui memenangkan mayoritas tangan agen-agen menduduki pos-pos
kunci). System voting, akan
mendudukkan kita di atas singgasana, kita katakan bahkan unit kelompok
yang amat kecil sekalipun menggunakan voting dalam sidang dan
persetujuan, maka tujuannya telah tersalur dan karena itu mereka akan
berperang untuk mencapai kesepakatan yang terakhir, dengan cara ini kita
tetap tertutup dari pandangan mereka sehingga mereka tak sempat
mengutuk kita.
Pola-pola
ini tidak akan menjungkir-balikkan lembaga yang ada yang masih tepat/
diperlukan. Pola-pola ini hanya akan mempengaruhi perubahan-perubahan
dalam kehidupan ekonomi dan konsekwensi logisnya akan mempengaruhi
gerakan kemajuan mereka yang berkaitan seluruhnya, dan yang akan
diarahkan sepanjang jalan yang digariskan dalam pola kita.
Muncullah
lagi di semua negeri dengan berbagai nama/ istilah yang berhampiran
atau yang sama dan memang sudah kita kenal. Seperti : Perwakilan,
Kabinet, Senat, Dewan Senat, Legislatif, Eksekutif. Saya tidak perlu
menjelaskan mekanisme hubungan lembaga-lembaga ini yang satu dengan yang
lainnya, sebab kalian memahami semua itu; hanya perlu perhatian tetang
kenyataan bahwa setiap lembaga-lembaga yang tersebut di atas berkaitan
dengan sesuatu fungsi Negara yang penting. Saya mohon perhatian bahwa
perkataan “penting” saya tidak gunakan untuk menerangkan lembaga/ negara
tapi untuk fungsi, konsekwensinya
bukan lembaga-lembaga yang penting tapi fungsi lembaga-lembaga itu.
Lembaga-lembaga ini membagi semua fungsi pemerintahan –administrasi,
legislatif, eksekutif, oleh sebab itu mereka telah beroperasi
sebagaimana organ-organ tubuh manusia bekerja. Jika kita menyakiti salah
satu bagian dalam tubuh negara maka, negara jatuh sakit, seperti tubuh
manusia, dan……..akan mati.
Para rakyat adalah sekawanan domba, dan kitalah penggembalanya. Dan kalian tahu, setiap penggembala itu akan dimintai pertanggung-jawabannya?
Ada alasan lain mengapa mereka (rakyat)
akan menutup matanya: karena kita akan mengembalikan semua kebebasan
yang telah terbawa pergi segera sesudah kita menaklukkan musuh-musuh dan
menjinakkan seluruh partai. Tidak patut diberi perhatian untuk
mengatakan sesuatu mengenai berapa lama jangka waktu mereka akan
menunggu akan pengembalian kebebasan mereka.
Untuk
tujuan apakah kebijaksanaan ini memberikan mereka kesempatan untuk
menyelidiki yang menjadi latar belakang maksud tujuannya? Untuk apa,
memang, jika bukan agar pada jalan yang berputar-putar berlaku apa-apa
bagi kita yang terpencar-pencar yang tak dapat di capai dengan jalan
lurus. Inilah dia yang telah melayani berbagai basis organisasi kita
dari yang rahasia yang tak dikenal dengan tujuan-tujuan yang bahkan tak
begitu banyak yang curiga.
Dibarisan
depan akan berdiri organ-organ yang berperan resmi. Mereka akan selalu
berdiri menjaga kepentingan kita. Dibarisan kedua adalah organ-organ
yang semi resmi, yang penampilannya akan bergaya hangat-hangat kuku dan
netral. Dibarisan ketiga kita mengadakan oposisi terhadap kita sendiri,
yang seluruh penampilannya, sekurang-kurangnya satu dari organnya, akan
menyajikan apa-apa yang nampaknya seperti amat memusuhi kita. Musuh kita
yang sesungguhnya akan menerima oposisi pancingan ini sebagai
cetusannya sendiri dan akan memperlihatkan pada kita kartunya.
Perhitungan
kita terutama diperluas sampai ke daerah-daerah negara. Bagi kita suatu
keharusan yang tak terhindarkan untuk menyatakan harapan dan dorongan
hati mereka (rakyat) di daerah-daerah dengan mana pada waktunya kita
dapat merebut ibukota / pemerintah pusat dan kita akan gambarkan/ wakili
ke ibukota bahwa pernyataan-pernyataan ini adalah harapan dan hasrat
yang bebas dari daerah-daerah. Biasanya, sumber mereka akan selalu satu
dan sama –yakni kepunyaan kita-.
Agar
supaya rakyat tak bingung yang mungkin begitu menyusahkan akibat
diskusi / pembicaraan masalah-masalah politik, kita tak akan
mengemukakan apa-apa untuk menjadi masalah politik yang baru, yakni
masalah industri. Karena dalam kawasan ini mereka hanya akan berdiskusi/
berdebat secara dungu. Dan massa yang mufakat tetap subjektif,
istirahat dari kegiatan politik kecuali mengenai syarat-syarat kerja
yang baru (seperti mengenai upah, jam kerja, jaminan kesehatan,
keselamatan kerja, masa tua, dsb). Dalam hal ini jangan kita sodorkan
lagi sesuatu yang nampaknya sebagai sasaran politik juga (masalah
-syarat-syarat kerja-, politik moneter dllnya dalam jantung system
demokrasi parlementer). Supaya massa itu sendiri dapat meraba untuk apa
mereka sebenarnya, lebih jauh kita jangan lagi menyibukkan mereka dengan
hiburan-hiburan, permainan-permainan, nostalgia akan ke zaman masa
lampau, nafsu asmarah, istana-istana rakyat…. Segera kita akan mulai
lewat perss juga akan mengurangi segala macam pertandingan-pertandingan
dalam bidang kesenian, olah raga : interst-interst ini karena akhirnya
akan menyita pikiran mereka dari masalah-masalah yang seharusnya
dipikirkan dan dicari penyelesaiannya. Jika itu di biarkan, makin lama
mereka akan makin tak terbiasa memikirkan dan membentuk pendapat sendiri
sedikitpun.
Karena
itu kita akan terus mengarahkan pikiran rakyat dengan segala macam
konsepsi yang berguna dari teori-teori yang logis, baru dan progresip :
karena kita tidak berhenti -dengan sukses yang sempurna- memutar rakyat
dengan progress/ kemajuan, sehingga di antara mereka dapat memahami
bahwa di bawah kata ini (yakni progress) terletak akar dari kebenaran
dalam segala hal di mana masalah invention/ pembaharuan yang bukan
kebendaan, karena kebenaran itu satu, dan di dalamnya harus ada tempat untuk progress/ kemajuan.
Sebagai
ganti perubahan bentuk pemerintahan tatkala kita merongrong struktur
negara bentukan mafia dengan demikian akan membosankan rakyat pada waktu
itu sehingga mereka akan lebih suka menderita sekalipun di bawah kita
dari pada menanggung resiko merasakan kembali seluruh agitasi dan
penderitaan, kesedihan, kemiskinan yang baru saja dilalui/ dilewati
bersama pemerintahan sebelumnya.
Pada
waktu yang sama kita takkan lalai menekankan kesalahan-kesalahan
historis dari pemerintahan yang telah menyiksa akibat kurang pengertian
mengenai setiap sesuatu yang menyusun/ mendirikan kebajikan kemanusiaan
yang haq dalam pengajaran mereka akan rencana/ bagan/ pola kesejahteraan
masyarakat, dan tak pernah memperhatikan bahwa pola berfikir ini
terus-menerus menghasilkan kebusukkan/ kebobrokan dan tak pernah
memahami kedudukan hubungan yang universal yang lebih baik yang mana
adalah landasan hidup manusia.
Kekuatan
prinsip dan metode-metode kita seluruhnya terletak pada kenyataan bahwa
kita akan mempertunjukan dan menguraikan kepada mereka sebagai suatu
yang sangat indah mengasikkan sampai mati dan melarutkan dalam keidupan
masyarakat susunan, tata tertib, nilai segala sesuatu yang lama.
Kita
akan menciptakan literature yang masuk akal, yang tak dapat menimbulkan
kebencian sesudah masuknya kita ke dalam kekuasaan kita. Kita akan
terus memberanikan eksistensinya untuk mempersiapkan topangan yang
berhasil melalui pidato, program partai yang akan disalurkan dari markas
yang kita punya….. orang-orang arif kita, yang dididik/ dilatih untuk
menjadi pemimpin, akan menyusun pidato, proyek, memoir, artikel yang
akan kita gunakan untuk mempengaruhi pikiran rakyat, mengarahkan mereka
ke suatu pengertian dan bentuk-bentuk pengetahuan yang kita tetapkan.
Permusuhan
terhadap kita pertama sekali akan kita tangkap karena adanya kecurangan
yang lebih beralasan; tidak boleh dibiarkan tidak merasa takut untuk
berbuat yang mengkin salah merupakan suatu kesempatan yang diberikan
untuk dapat melarikan diri kepada orang-orang yang dicurigai melakukan
kesalahan atau kejahatan politik karena dalam perkara ini kita akan
menghukumnya tanpa belas kasihan terhadapan apa yang diperbuatnya. Jika
masih mungkin, tidak ada kemungkinan untuk mema’afkan orang-orang yang
mengerjakan masalah-masalah yang tidak ada orang kecuali pemerintah yang
dapat memahami setidak-tidaknya.
Jika
kita tidak mengizinkan kegemaran yang bebas dalam berpolitik, disatu
pihak kita akan membangkitkan semangat dan keberanian setiap macam
laporan atau petisi yang menganjurkan pemerintah untuk menyelidiki
segala macam proyek untuk perbaikan kondisi kehidupan rakyat; hal ini
akan memperlihatkan kepada kita kekurangan-kekurangan atau yang lain
fantasi-fantasi penduduk kita, kepadanya kita akan menjawab baik dengan
menyelesaikannya atau dengan penolakkan yang bijaksana untuk membuktikan
pandangan yang pendek orang yang mengambil keputusan yang salah.
Pedagang
asutan tidak lebih dari pada salakan anjing pangkuan kepada gajah.
Karena pemerintah terorganisasi baik, tidak dari sudut posisi tapi dari
titik pandang umum, anjing pangkuan menyalaki gajah dengan tidak
menyadari sama sekali kekuatan dan artinya. Hal ini sekedar sebagai
contoh untuk memperlihatkan perbandingan arti keduanya dan anjing
pangakuan akan berhenti menyalak dan akan mengebas-ngebaskan ekornya
pada saat melihat gajah.
Supaya
menghancurkan prestise kepahlawanan bagi kejahatan politik yang
dilakukan para mafia, kita akan memajukannya kepengadilan umum dengan
kategori pencurian, pembunuhan dan segala macam kejahatan. Publik opini
maka akan bingung terhadap konsepsi pengkatagorian pidana politik ke
dalam kejahatan yang hina dan mencapnya dengan sikap memandang rendah
para mafia-mafia itu.
Perhitungan
kita, yang akan kita pertunjukan tatkala waktunya tiba dalam cahaya
pengalaman yang berabad-abad yang diperoleh dengan
eksperiment-eksperiment di adakan di lain tempat oleh ‘yang
mengadakannya’, akan dikenal dengan jelas dan tegas dan akan
memperlihatkan dengan suatu pandangan akan keuntungan inovasi kita.
Mereka akan mengakhiri orang-orang yang berbuat sewenang-wenang yang
tidak dapat dibenarkan.
Kita
sedemikian rupa akan memagari sekeliling sistem perhitungan/ program
kita sehingga tidak ada pemerintah maupun pelayan umum akan berada dalam
posisi yang menyimpang bahkan jumlah yang amat kecil sekalipun dari
alamat yang dituju/ sasaran yang telah di tetapkan tanpa deteksi atau
yang mengarahkannya pada arah yang lain melainkan yang suatu waktu akan
ditetapkan dengan rencana tindakan yang tegas pembatasannya.
Kita
memberikan nasihat sehingga para pemerintah tak teralih perhatiannya
dari pekerjaan-pekerjaan/ tugas-tugas negara dengan resepsi-resepsi yang
representatif, kepatuhan menjalankan etiket/ protokoler, hiburan.
Kalian tahu ke mana jika mereka digiring oleh kelalaian ini, ke mana
jika mereka sampai ke tempat kekacauan keuangan walaupun industri rakyat
menakjubkan.
Otoritas
kita akan berjaya sebab dia/raja bermaha kuasa akan memerintah dan
membimbing dan tidak mengacau seperti pemimpin-pemimpin dan
otrator-otrator yang berpekik sorai sampai suara parau dengan kata-kata
yang tanpa arti yang mereka sebutkan itu prinsip-prinsip agung dan yang
tidak lain -berbicara polos tapi utopis.
Otoritas
kita akan menjadi mahkota ketertiban, dan yang tercakup seluruh
kebahagian manusia. Cahaya kesucian ini akan mengilhami/ mendorong
persembahan mistik dihadapannya dan seluruh umat manusia takut dan
gemetar (karena menghormati dan segan) di depan-nya. Kekuatan yang benar
tidak membuat janji-janji dengan hak apa pun : Tidak ada orang yang
berani datang mendekatinya sehingga mengambil jarak sedemikian jauh
darinya.( Ummat manusia dengan senang hati patuh sejak saat itu, seperti
hubungan domba dengan Tuannya karena kepercayaannya pada kebahagiaan
yang akan mereka peroleh dari dia/ raja ).
Belum ada Komentar
Posting Komentar