Perang
Bahwa
perang itu sejauh mungkin tak dapat dihindarkan. Perang akan selalu ada
karena memang harus adanya. Meski seluruh hati umat manusia
menginginkan akan adanya perdamaian, perang akan selalu ada.
Jika
Negara kita mempunyai musuh, maka kita di benarkan dan tak dianggap
immoral untuk mengunakan setiap cara dan seni konflik. Seperti
umpamanya, merahasiakan dari musuh tentang rencana pertahanan dan
penyerangan, penyeranganya pada malam hari atau dengan dalam jumlah yang
lebih besar, lalu dengan alasan apakah mau dicap immoral dan tak
dibenarkan terhadap cara-cara yang membawa keburukkan bagi musuh,
menghancurkan musuh itu?
Sesungguhnya
semangat untuk berperang dan mati terhormat adalah semangat yang
membuat kita menjadi kuat dan sulit untuk dizalimi, dijajah, atau
dikalahkan. Jangan biarkan musuh-musuh yang membenci kita ini berusaha
menghapusnya dengan memasukkan berbagai paham sehingga kita jauh dari
berperang dan jauh dari mati terhormat (dalam islam disebut jihad).
Janganlah seperti umat- umat islam yang keracunan dengan tasawuf, lalu
ia keasyikkan dengan ”mujahadah” sehingga lebih asyik menyepi dan
”berzikir” ketimbang berperang.
Presiden AS, George W Bush mengatakan: ”Either with us or against us!. ” “Berjuang bersama kami. Jika tidak berarti melawan kami!”
Negara-negara
Barat maju karena banyak melakukan peperangan. Dari Eropa, mereka
berperang menyerang penduduk-penduduk di benua Asia, Afrika, Australia,
dan Amerika. Akibatnya saat ini Kanada, Amerika Serikat, Australia,
serta negara-negara Amerika Latin seperti Meksiko dan Brazil boleh
dikata mayoritas penduduknya dan pemimpinnya berasal dari Eropa.
Negara-negara
Barat juga melakukan peperangan baik dalam perang Dunia I, Perang Dunia
II, Perang Korea, Perang Vietnam, Perang Afghanistan, Perang Iraq, dan
sebagainya. Puluhan juta tentara mereka mati karenanya. Tapi musuh yang
mereka bunuh lebih banyak lagi dan mereka berhasil menguasai sumber daya
dan kekayaan negara lain sehingga bisa maju dan kaya.
Alasan
utama Negara ini tak bisa menjadi kuat adalah kerena kebencian terhadap
musuh-musuhnya kurang. Sebab Negara ini masih mempunyai rasa iba.
Padahal rasa iba ini adalah kelemahan Negara kita yang tak dimiliki
musuh-musuh kita. Seharusnya kelemahan ini kita ubah menjadi kekuatan
kita. Karena itulah yang membedakan kita dengan mereka.
“Orang yang jahat memang harus dihancurkan.”
Mereka,
musuh-musuh kita, adalah orang-orang yang dulu menciptakan
ketidak-adilan ini. Mereka menjemput kita tanpa menunggu kita jadi kuat
dulu. Mereka tak pernah peduli ataupun adil. Kejahatan ini tak bisa
dibiarkan. Sekian lama kita mengubur rasa ini dengan amarah, menguburnya
dengan dendam dan dengan tak bisa menguasai rasa takut ini juga. Sekian
lama rasa ini kita tahan. Menyakitkan sekali kita peduli, dan
menyakitkan lagi saat kita berharap. Untuk itu, kita akan berjanji untuk
tidak peduli lagi. Kita akan mengatakan “tidak” pada hal-hal yang baik.
Karena kita akan mengatakan ”ya” pada yang terbaik.
Kita akan mulai dari sekarang!
Kalian
tahu mengapa kita dulu terjatuh? Karena agar kita belajar untuk berdiri
lagi. Sudah mulai saatnya hinaan ini kita hentikan. Jika tidak, hinaan
ini akan terus berlanjut (karena hinaan ini adalah siklus yang tiada
henti). Jadikanlah diri kita sebagai petarung yang tak terkalahkan,
mengabaikan diri pada suatu gagasan, dan kita tak akan bisa dihentikan.
Kita akan jadi sesuatu yang berbeda, jadi legenda.
Selama
ini kita mencari cara untuk mengalahkan ketidak-adilan ini. Saya punya
yang kalian butuhkan. Yaitu, “Kuasailah rasa takutmu dulu. Latihan yang
berat itu tak berarti. Yang penting kita bisa menimbulkan rasa takut
pada musuh-musuh kita, sehingga musuh takut untuk bertindak. Dengannya,
kita dapat menimbukkan ketakutan pada mereka yang memangsa kaum yang
ketakutan. Dengannya, kita bisa menjadi yang paling menakutkan.
Jika
kita mampu menghilang, pelajarilah cara untuk benar-benar tak terlihat.
Karena alat bertarung yang paling kuat adalah muslihat. Dengannya,
dimata lawan kita akan jadi lebih dari sekedar manusia biasa. Jadilah
yang tercepat dan yang terkejam, sebab tercepat dan yang terkejamlah
yang akan menang. Jangan risaukan bagaimana, karena itu cuma soal
masalah kesabaran dan kegesitan saja.
Factor
penentu kemenangan bukanlah karena kita ingin, melainkan kerena kita
senang melakukannya. Kemenangan adalah tentang apa yang telah kita
hasilkan, bukan apa yang telah kita rencanakan. Yang diperlukan adalah
metode untuk mewujudkannya. Sebab hidup adalah tantangan yang harus
senantisa di lalui. Lakukanlah, jadilah sesuatu yang kau pikirkan.
Yakinlah kau saat itu adalah juga kau seperti yang kau pikirkan. “Berpikir
adalah awal dari perubahan, dan untuk mewujudkannya memerlukan tindakan
nyata. Karena kemuliaan itu muncul dari keberanian kita untuk memulai.” Itu adalah sifat orang kuat, dan orang kuat mempunyai kemampuan untuk melakukan sesuatu yang tak dimiliki orang lemah.
Tanpa
adanya kejahatan, kita tak tahu siapa yang benar, “Kejahatan itu
terlahir karena adanya pengertian toleransi dari masyarakat.” Jangan
persulit diri kita untuk berpikir mengapa harus ada kejahatan, sebab itu
tak ada habisnya. “Jangan
menghabiskan waktu yang bernilai 1 dolar untuk mengambil keputusan yang
bernilai 10 sen. Sebab tak ada manfaat yang begitu besar selain untuk
tetap bersikap tenang.”
Keegoisan adalah sikap manusia pada umumnya, namun kita tak boleh memiliki sikap yang tak bijaksana itu. “Ada
kalanya orang yang kuat sekalipun masih perlu bantuan orang lain, bukan
berarti orang itu lemah. Kemeangan dalam pertarungan tak diperoleh
dengan kekuatan diri sendiri.” Rakyat
memang orang-orang kecil, namun jika mereka bersatu dan membantu kita,
itu akan menjadi sebuah kekuatan super-power yang menguntungkan kita
guna memenangkan sebuah perang. Dengan begitu rakyat tak akan merasa
diabaikan oleh kita yang lebih kuat. “Orang kuat adalah orang yang dapat menginjak jari kaki orang lain tanpa melukainya.” Tujuaan
orang kuat ada dibumi bukanlah membangun sesuatu yang besar, tapi
membangun orang-orang yang besar (orang-orang dari rakyat).
“Jika
kita ingin menang, ambillah jalan/cara yang baru dan bukanlah berjalan
pada jalan yang sama yang telah usang dengan kemenangan seadanya.”
Demi
tujuan kita (kemenangan atas perang), tak mesti membuat tambahan
territorial (memperluas perang). Dan jika ada Negara yang memberi
bantuan (pertolongan), kita mesti menolaknya. Jika pertolongan (bantuan)
yang di berikan itu hanyalah dalih muslihat untuk memperkuat kekuasaan
(keunggulan) mereka si pemberi pertolongan. Sehingga mereka akan gagal
memasukkan perang itu pada landasan ekonomi Negara kita. Jangan pikir kami tak memahaminya (tak mampu mengerti).
Kita
akan siapkan agen-agen Internasional kita yang mata-matanya selalu
mengawasi seluruh dunia tanpa ada yang mampu menyadarinya. Dengannya,
setiap moment penyerangan akan segera kita ketahui dan kita akan
mempersiapkan ukuran-ukuran (norma-norma) tertentu untuk melindungi
kita.
Namun
jika Negeri-Negeri itu memberanikan diri bekerja sama dengan yang
lainnya (Negara lain) guna menghadapi kita, maka kita mesti berada pada
suatu posisi untuk menjawab terhadap setiap tindakkan permusuhan yang
berani melawan kita, dan memberikan perlawanan dengan jalan mencetuskan
suatu perang yang universal/ perang dunia.
Jika
apa yang kita rencanakan mereka ketahui sebelum waktunya, kalian
mungkin menyatakan bahwa mereka akan mengangkat senjata melawan kita.
Untuk itu kita akan menghadapinya dengan membuat suatu muslihat; gerakan-gaerakan di bawah tanah, gerakan-gerakan rahasia dan penduduk kota, yang menghilangkan keberanian agar mereka melucuti senjatanya dan tak berani (takut untuk bertindak) berkerah ke dalam perang. Sebab, muslihat adalah alat bertarung yang paling menakutkan. Itulah mengapa kita harus jadi lebih dari sekedar manusia biasa.
“Jika kau mampu menghilang, pelajarilah cara untuk benar-benar tak terlihat.”
“Suatu
pertarungan (peperangan) di menangkan bukan karena teknik yang baik,
persenjataan yang mutakhir, atau jumlah pasukan yang banyak, namun
karena muslihat (pemikiran yang kejam).“
“Jika kau jadikan dirimu petarung yang tak terkalahkan,
Jika kau abaikan dirimu pada suatu gagasan,
Dan jika kau tak bisa dihentikan,
Maka kau akan jadi sesuatu yang benar-benar berbeda,
Menjadi legenda.”
Ingal lagi di bab lain saya pernah menuliskan yang kurang lebih seperti ini, “Sesungguhnya
Jihad adalah semangat yang membuat ummat Islam menjadi kuat dan sulit
untuk dizalimi, dijajah, atau dikalahkan. Orang-orang kafir membenci ini
dan berusaha menghapusnya dengan memasukkan berbagai ajaran/paham
sehingga ummat Islam jauh dari jihad. Misalnya dengan tasawuf, ummat
Islam diasyikkan dengan ‘mujahadah’ sehingga lebih asyik menyepi dan
‘berzikir’ ketimbang berjihad.”
“Presiden
AS, George W Bush mengatakan: ‘Either with us or against us!. Berjuang
bersama kami. Jika tidak berarti melawan kami!’ Jika tidak turut
berjuang bersama George W Bush, berarti jadi musuh Bush cs. Negara-negara
Barat maju karena banyak melakukan peperangan. Dari Eropa, mereka
berperang menyerang penduduk-penduduk di benua Asia, Afrika, Australia,
dan Amerika. Akibatnya saat ini Kanada, Amerika Serikat, Australia,
serta negara-negara Amerika Latin seperti Meksiko dan Brazil boleh
dikata mayoritas penduduknya dan pemimpinnya berasal dari Eropa.”
“Negara-negara
Barat juga melakukan peperangan baik dalam perang Dunia I, Perang Dunia
II, Perang Korea, Perang Vietnam, Perang Afghanistan, Perang Iraq, dan
sebagainya. Puluhan juta tentara mereka mati karenanya. Tapi musuh yang
mereka bunuh (di antaranya ummat Islam) lebih banyak lagi dan mereka
berhasil menguasai sumber daya dan kekayaan negara lain sehingga bisa
maju dan kaya.”
Belum ada Komentar
Posting Komentar