Kita Adalah Anak Turunan Iblis?
Dajjal mulai dikenal setelah ada informasi atau cerita-cerita dari para Nabi-Nabi, terutama Rasulullah SAW. Tapi sistem Dajjal sudah berlaku sejak 700 tahun yang lalu. Kemudian memuncak pada abad ke 17 Masehi, dan sekarang sudah berlaku diseluruh dunia. Dajjal itu adalah suatu cara pandang dimana anda di tipu. Dimana anda akan menganggap yang surga itu sebenarnya neraka, dan neraka itu surga. Itu sudah terjadi pada semua sistem politik, sistem kebudayaan, filsafat, sistem kepercayaan dan pada apa saja.
Allah sendiri mengatakan, “Kehidupan dunia dijadikan indah dalam pandangan orang-orang kafir, dan mereka memandang hina orang-orang yang beriman. Padahal orang-orang yang bertakwa itu lebih mulia daripada mereka di hari kiamat. Dan Allah memberi rezeki kepada orang-orang yang dikehendaki-Nya tanpa batas." (Al-Baqarah 2:212)
Semua hal di dunia ini sudah tak terlepas dari sistem Dajjal ini, yang membuat manusia-manusia terbalik penglihatannya terhadap surga dan neraka.
Jika saya tanya, “anda sekarang ini takut gak dengan neraka?”
Pasti jawaban anda ‘gak takut-takut amat’ kan?
Iya, karena anda sibuk ingin ke surga. Dan yang disebut dengan surga itu pokoknya punya rumah lebih besar, istri lebih cantik dan banyak, harta melimpah, dan hal-hal lain. Jadi aspirasi manusia kebanyakan tentang surga itu adalah aspirasi dunia dan materialisme.
Surganya seseorang bisa menjadi nerakanya orang lain. Andai anda beli motor baru, itu neraka bagi tetanggamu. Atau, andai anda menikah seseorang yang ada cintai, neraka yang tidak mencapai wanita itu. Itulah dunia. Tapi, disurga yang Allah janjikan tidak seperti itu. Disurganya Allah itu akan terpenuhi semua kebutuhan, namun satu sama lain tidak ada konflik. Bahkan mereka akan berebut gelas, tapi tidak ada pertengkaran diantara mereka itu.
Dajjal sudah berlaku. Dimulai penghancuran suku Inka Maya, penyebaran perampok-perampok dari barat ke selatan dan ke timur sampai ke Amerika Latin. Di laut-laut Majapahit jadi gugup. Demak jadi gugup. Sampai terjadi 4 tahun kosong dimana Sunan Kalijaga memimpin penimbunan kekayaan yang sampai sekarang belum di temukan. Sampai adannya masa pencerahan, renaissance, aufklarung, dsb.
Kemudian sampai ada sandiwara timur lawan barat, komunisme lawan kapitalisme, ada demokrasi ada sosialis dan sebagainya. Terus di bikin ada negara yang seolah-olah penting. Ketik sudah menjadi negara, kemudian di buka pagarnya negara, seperti MEA.
Di puncak suksesnya Dajjal itu, secara alam pikiran sudah, intelektual sudah, spirital pun sudah, sistem budaya dan politik sudah, dan undang-uang yang serba terbalik seperti sekarang ini. Tahukan anda bahwa sekarang ini bukan lagi era Dajjal, tapi sudah beralih ke eranya Ya’juj Ma’juj.
Kalau Dajjal itu gabungan barat agak tengah dan barat sekali, kalau Ya’juj Ma’juj itu dari utara. Dan sekarang yang menjadi sasaran Ya’juj Ma’juj adalah Indonesia. Itu infantri yang luar biasa.
Sekarang Ya’juj Ma’juj eranya, Dajjal sudah berlalu. Sekarang anda pusing soal PKI, soal komunis, soal lain-lain
Ngapain?
Itu cara supaya anda menoleh. Itu pengalihan isu supaya malingnya masuk.
Anda tahu, China itu komunis apa bukan?
Komunis.
Anda tahu, China itu pernah di bohongi Iblis. Tapi sekarang dia pintar, tetap komunis untuk Imamahnya. Tapi secara ekonomi, kapitalis.
Sekarang pelajari kembali ekonomi dunia. Sekarang sudah sampai pelajaran pemusatan kapital. Bukan lagi distribusi modal. Bukan lagi penguasaan titik-titik modal. Jadi sudah jelas pemusatan modalnya, jadi sekarang mainnya zona-zona teritorial. Lihat reklamasi seluruh utara pantai pulau jawa, sudah jelas zona naganya.
Ditengah pemusatan modal sekarang ini, Amerika sudah tidak kuat. Kuba sudah di lepas embargonya. Afrika sudah lemah, tidak bisa apa-apa. Sekarang yang kuat cuma dua. China dan Iran. Mereka kuat karena ada kekuatan vertikal yang solid. China sangat solid dari atas ke bawah. Iran sangat solid dari atas ke bawah. Dan mereka bersaing. Amerika dan Israil tidak bisa apa-apa terhadap Iran. Makanya Ya’juj Ma’juj mengisukan anti Syiah. Supaya nanti yang di benci adalah Iran. Karena Iran ini adalah pesaing utamanya. Ini adalah politik penjaga surga.
Kita disuruh benci ini benci itu, lah disini benci sana sini tidak ada uangnya. Seminggu lagi kita bisa bayar hutang apa gak, masa kita sibuk benci sana sini.
Sekarang sasaran utama Ya’juj Ma’juj adalah Indonesia. Tempat dimana malaikat Izrail mendapatkan tanah liat. Dan disini lah pusat Iblis.
Lebih tua mana, Iblis, Dajjal apa Ya’juj Ma’juj?
Iblis lah.
Ini anak baru, sekarang menyerbu tempat kakeknya. Hei bangun, ini tuh tempatnya Iblis. Dikuasai sejak dulu. Mereka salah sasaran.
Tetapi Iblis disini adalah Iblis yang sudah belajar kepada Muhammad SAW. Karena Iblis pun tidak berani kepada Nabi Muhammad. Iblis takdzim kepada kepada Nabi Muhammad.
Sudah jelas kan sekarang kita ini siapa? Kita adalah anak keturunan Iblis yang sudah berpegangan bajunya Nabi Muhammad. Jadi kendalikan Iblis kita. Maka kita harus mengalihkan perhatian kita kepada Ya’juj Ma’juj yang akan menyerang kita. Kita katakan kepada mereka jangan mencoba memancing kita. Orang Israel aja sering kesini, karena mereka tahu ini adalah tempat nenek moyang mereka. Mereka aja tidak berani kepada kita.
Kalau mereka hanya masih Ya’juj Ma’juj atau Dajjal, mereka akan segera hancur lebur. Karena mereka tidak akan mampu mengalahkan Iblis. Tapi Iblis di pulau ini Iblis yang sudah mengenal Muhammad SAW.
Maka,
“Kalian bisa saja kita sayangi dan terima, asal jangan minta berlebihan kepada kami.
Kalian kan kita terima selama ini, tidak ada masalah kan.
Manusianya kita terima.
Cuma kalau sudah meminta hati, jangan meminta yang lain.”
Ini cara kita untuk menghadapi masa depan. Saya tidak mengajari membenci, saya cuma ingin mengatakan, “tolong di pikir ulang, ayo kita baik-baik kedepan.” Kita ini mudah kok, ini turunan Iblis dan kita sudah hafal dengan berbagai macam perangai. Semua di terima di negara ini. Orang barat, orang Arab, semua di terima. Tidak ada masalah. Tidak ada rasisme di Indonesia. Kita menerima mereka semua sejak berabad-abad lalu. Cuma, “jangan kalian ambil semua.”
Jadi kawan, jangan terlalu cemas. Ayo kita pahami seluas-luasnya. Supaya kita tetap bergembira dan anda tidak membenci orang yang menyakiti anda.
Kalau orang Yahudi dulu di ajarkan, kalau di pukul suruh membalas. Kalau orang Nasrani lebih arif, di pukul pipi kanan suruh memberikan pipi kirinya. Kalau Islam, sangat rasional di tengah-tengah. “Kamu punya hak membalas, tapi kalau memaafkan itu lebih mulia di hadapan Allah SWT.” Dan itu yang saya tawarkan.
Begitu ceritanya. Jangan marah ya kawan-kawan. Saya menulis ini hanya kepada pembaca yang mau open mind, bukan kepada khalayak ramai. Kalau viral di dunia maya, itu bukan sasaran saya. Salah mereka sendiri yang membaca tulisan saya ini.
Belum ada Komentar
Posting Komentar